24 research outputs found

    RELEVANCE OF SOCIAL CAPITAL FOR COMMUNITY EMPOWORMENT AND CONSERVATION EDUCATION IN ECOTOURISM DEVELOPMENT OF RURAL WEST JAVA, INDONESIA

    Get PDF
    Ecotourism success would depend on the community readiness to welcome and participate in tourism in terms of their attitudes towards tourism development, commitment, and capacity. These are related with expanding access to natural resources which are determined by the availability of local networks, collective actions, mutual trust, and social norms, which constitute social capital. Therefore, ecotourism as a tool of rural economic diversification requires social capital for its development. This study attempts to identify the relevance of social capital in empowering rural communities of West Java and enhancing conservation education for ecotourism development. The research was conducted in the Districts of Bogor, Sukabumi and Cianjur of West Java, Indonesia. The study employed a mixed method with predominantly qualitative approach to obtain data. Findings indicated that communities with higher social capital have higher potentials to induce ecotourism development through empowering community and minimize risks of environmental degradation through conservation education

    Pelaksanaan Penyuluhan Tentang Hipertensi dan Indeks Massa Tubuh Dalam Kehamilan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Hutapaung

    Get PDF
    Proses kehamilan merupakan hal yang fisiologis sepanjang daur kehidupan wanita. Sebagian besar kehamilan berlangsung dengan aman akan tetapi terdapat 15%  ibu hamil mengalami komplikasi. Salah satu komplikasi yang dialami pada kehamilan adalah peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah selama kehamilan merupakan penyebab kesakitan dan kematian ibu di negara berkembang. Salah satu faktor yang berkaitan erat dengan terjadinya hipertensi dalam kehamilan adalah berat badan. Selain masalah gizi berlebih atau obesitas juga ditemukan adanya keterkaitan antara kejadian pre eklamsia dengan gizi buruk. Prevalensi kegemukan meningkat pada negara yang berpenghasilan tinggi maupun rendah. Sekitar 20 – 25 % perempuan menderita hipertensi kronik akan mengalami pre eklamsia pada saat hamil. Tingginya kasus kematian ibu akibat pre eklamsia mencapai 2,3 – 3 %. Pada penduduk usia ≥15 tahun yang obesitas, prevalensi lebih tinggi pada perempuan (29,3%) dibandingkan pada laki- laki (14,5%). Prevelansi lebih tinggi di perkotaan (25,1%) daripada perdesaan (17,8%). Sedangkan menurut kelompok umur, obesitas tertinggi pada kelompok umur 40-44 tahun (29,6%). Ibu hamil yang memiliki kelebihan berat badan saat kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi selama hamil dan saat persalinan, seperti hipertensi gestasional (tekanan darah tinggi saat hamil). Demikian eratnya kaitan antara IMT dan kejadian preeklampsia, sehingga pemeriksaan IMT secara rutin mutlak diperlukan. Pemeriksaan secara rutin dan berkala diharapkan dapat digunakan sebagai sumber data dalam mengetahui kondisi ibu hamil dari waktu ke waktu

    Peran Kementerian dalam Negeri dalam Pengembangan Ekowisata di Indonesia

    Full text link
    Ecotourism was seen as a green alternative of activity in tourism industry with widely open opportunity, which assumed to be able to increase the state and local government revenue, provide job opportunity, and give considerable multiplier effect. The complexity of ecotourism phenomenon as a system required that each stakeholder involved in ecotourism having a shared goal and synergy. Ecotourism development should be supported by each stakeholder, by performing effectively within their role and function. The research was aimed at identifying the role and function of The Indonesian Ministry of Home Affairs (MHA) in ecotourism development in Indonesia. Qualitative research approach was employed in the research. Data was collected through interview with key informant at the MHA. Result showed that the MHA had played its role in Indonesian ecotourism development by issuing a regulation which provides a framework for local government to develop their potential in to ecotourism supply, and conducting measures needed to assist local government in the implementation of the regulation

    Global Warming Mitigation through the Local Action of Environmental Education in the Plantation Area of Palm Oil

    Get PDF
    Oil palm is a strategic mainstay product with a crucial role in the national economy, and it can also be carbon sink to mitigate the negative impact of global warming when managed in environmentally friendly manner. Therefore, management and surrounding community need to have an understanding of the environment, and pro-environmental attitude and behaviour. Action research, which aimed at mitigating global warming through the local action of environmental education (EE), was conducted toward oil palm plantation employee and surrounding community. The EE programme was expected to be able to shape understanding and pro-environmental attitude and behaviour in the target group.  Rapid observation and interview were carried out in collecting data for EE programme development.  A needs assessment was conducted in developing the EE subject; based on local environmental problems and gap of target group’s perception of the problems.  Global warming-related environmental problems found in the location included air temperature increase, drought and difficulty in determining planting season.  Spatial analysis based on 1989 and 2014 satellite imagery showed a decrease of the water body, tree vegetated land and open areas, and an increase in non-tree vegetated land and built land, accompanied by an increase in areas with higher temperature range.  Both employees and the community had a good knowledge of the environment, but less in conservation. The environmental education provided for them had been able to increase their perception on environmental conservation. However, repetition and intensive assistance are still needed to strengthen the perceptio

    Penyuluhan dan Pelaksanaan Pemberian Kompres Hangat Dengan Pengurangan Nyeri Dismenorhoe Primer Pada Remaja Putri Di SMP Usia Tama

    Get PDF
    Masa remaja merupakan suatu periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa, biasanya mulai usia 10-19 tahun. Remaja tersebut mengalami perubahan tiga aspek yaitu perkembangan psikososial yang menyatakan bahwa remaja berusaha untuk mencari jati diri, perkembangan kognitif yang merupakan kemampuan berfikir dan perubahan fisik. Perubahan fisik pada remaja merupakan tanda-tanda pubertas yang terjadi karena perubahan hormonal, sehingga dapatm engakibatkan terjadinya perubahan penampilan pada remaja. Disemnorea dapat menimbulkan dampak bagi kegiatan atau aktifitas para Wanita khsusunya remaja. Jika seorang siswi mengalami dismenorea, aktifitas belajar mereka disekolah terganggu dan tidak masuk sekolah. Angka kejadiannyeri menstruasi (dismenorea) di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuandi setiap Negara mengalami nyeri menstruasi (dismenorea). Di Amerika angka persentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi. Angka kejadian (Prevalensi) nyeri menstruasi berkisar 45-95% di kalangan Wanita usia reproduktif. Angka kejadian dismenorea tipe primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya adalah penderita dengan tipe sekunder. Walaupun tidak berbahaya namun sering kali dirasa menganggu bagi Wanita yang mengalaminya. Pemberian kompres hangat merupakan salah satu tindakan mandiri. Efek hangat dari kompres dapat menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh darah yang nantinya akan meningkatkan aliran darah ke jaringan penyaluran zat asam dan makanan ke sel-sel di perbesar dan pembuangan dari zaat-zat di perbaiki yang dapat mengurangi rasa nyeri haid primer yang di sebabkan suplai darah ke endometrium kurang, Pemberian kompres hangat memakai prinsip pengantaran panas melalui cara konduksi yaitu dengan menempelkan botol yang berisi air hangat pada perut sehingga akan terjadi perpindahan panas dari botol tersebut kedalam perut, sehingga akan menurunkan nyeri pada wanita dengan dismenore primer, karena pada wanita dengan dismenore ini mengalami kontraksiuterus dan kontraksi otot polos. Kompres air hangat ini sangat efektif dalam menurunkan nyeri menstruasi (dismenore). Pemberian Peningkatan suhu dapat melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal. Oleh karena itu, peningkatan suhu yang disalurkan melalui kompres hangat dapat meredakan nyeri menstruasi (dismenore)dengan menyingkirkan produk-produk inflamasi, seperti bradikinin, histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri lokal

    Penyuluhan dan Pelaksanaan Pemberian Kompres Hangat Dengan Pengurangan Nyeri Dismenorhoe Primer Pada Remaja Putri Di SMP Usia Tama

    Get PDF
    Masa remaja merupakan suatu periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa, biasanya mulai usia 10-19 tahun. Remaja tersebut mengalami perubahan tiga aspek yaitu perkembangan psikososial yang menyatakan bahwa remaja berusaha untuk mencari jati diri, perkembangan kognitif yang merupakan kemampuan berfikir dan perubahan fisik. Perubahan fisik pada remaja merupakan tanda-tanda pubertas yang terjadi karena perubahan hormonal, sehingga dapatm engakibatkan terjadinya perubahan penampilan pada remaja. Disemnorea dapat menimbulkan dampak bagi kegiatan atau aktifitas para Wanita khsusunya remaja. Jika seorang siswi mengalami dismenorea, aktifitas belajar mereka disekolah terganggu dan tidak masuk sekolah. Angka kejadiannyeri menstruasi (dismenorea) di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuandi setiap Negara mengalami nyeri menstruasi (dismenorea). Di Amerika angka persentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi. Angka kejadian (Prevalensi) nyeri menstruasi berkisar 45-95% di kalangan Wanita usia reproduktif. Angka kejadian dismenorea tipe primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya adalah penderita dengan tipe sekunder. Walaupun tidak berbahaya namun sering kali dirasa menganggu bagi Wanita yang mengalaminya. Pemberian kompres hangat merupakan salah satu tindakan mandiri. Efek hangat dari kompres dapat menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh darah yang nantinya akan meningkatkan aliran darah ke jaringan penyaluran zat asam dan makanan ke sel-sel di perbesar dan pembuangan dari zaat-zat di perbaiki yang dapat mengurangi rasa nyeri haid primer yang di sebabkan suplai darah ke endometrium kurang, Pemberian kompres hangat memakai prinsip pengantaran panas melalui cara konduksi yaitu dengan menempelkan botol yang berisi air hangat pada perut sehingga akan terjadi perpindahan panas dari botol tersebut kedalam perut, sehingga akan menurunkan nyeri pada wanita dengan dismenore primer, karena pada wanita dengan dismenore ini mengalami kontraksiuterus dan kontraksi otot polos. Kompres air hangat ini sangat efektif dalam menurunkan nyeri menstruasi (dismenore). Pemberian Peningkatan suhu dapat melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal. Oleh karena itu, peningkatan suhu yang disalurkan melalui kompres hangat dapat meredakan nyeri menstruasi (dismenore)dengan menyingkirkan produk-produk inflamasi, seperti bradikinin, histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri lokal

    PERAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI INDONESIA

    Get PDF
    Ecotourism was seen as a green alternative of activity in tourism industry with widely open opportunity, which assumed to be able to increase the state and local government revenue, provide job opportunity, and give considerable multiplier effect.  The complexity of ecotourism phenomenon as a system required that each stakeholder involved in ecotourism having a shared goal and synergy.  Ecotourism development should be supported by each stakeholder, by performing effectively within their role and function.  The research was aimed at identifying the role and function of The Indonesian Ministry of Home Affairs (MHA) in ecotourism development in Indonesia.  Qualitative research approach was employed in the research.  Data was collected through interview with key informant at the MHA.  Result showed that the MHA had played its role in Indonesian ecotourism development by issuing a regulation which provides a framework for local government to develop their potential in to ecotourism supply, and conducting measures needed to assist local government in the implementation of the regulation. Keywords: ecotourism, development, indonesia, ministry of home affairs, rol

    Hazard Management in Tourism: A Case Study of The Senaru-Sembalun Hiking Trail, Mount Rinjani National Park, Indonesia

    Get PDF
    Mount Rinjani (3726 masl) is the second-highest volcano in Indonesia with a newer active volcano called Mount Barujari (2376 masl) inside its crater. The mountain has become the center of tourist destinations in West Nusa Tenggara Province, with hiking as the most popular activity carried out by visitors. This study aimed to identify physical and biological hazard potentials and activities that may put visitors at risk to prepare hazard management recommendations. We carried out an interview and field observation for the study in April 2018. We used the United Nations Environment Programme (UNEP) risk assessment as a reference in biological and physical hazard analysis, and the National Patient Safety Agency for human activities. We also used ArcGIS 10.1 software to develop a map of hazard potentials. Cliff (physical hazard), tree roots (biological hazard), and running (activity) were hazards with the highest risks. All four management options offered by the UNEP, i.e., reducing risk, accepting the tolerable risk, avoiding risk, and transferring risk, were applicable in this area. We proposed that the management considering to increase local community and visitors' knowledge of hazards as a preventive measure while continuing to provide repressive measures

    PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN IVA TEST DI AULA KANTOR DESA KOLAM

    Get PDF
    Kesehatan adalah suatu hal yang penting bagi manusia, tanpa Kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan sehat menurut WHO merupakan suatu keadaan sejahtera meliputi fisik, mental dan social yang bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan factor yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara social dan ekonomi. Jumlah penduduk yang sangat besar harus diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas hidup penduduk. Salah satu yang menjadi perhatian dalam masyarakat adalah Kesehatan reproduksi (Kespro). Banyak permasalahan yang menyangkut tentang Kesehatan reproduksi, salah satunya adalah kanker serviks yang merupakan jenis kanker pembunuh nomor dua (2) setelah kanker payudara pada wanita. Menurut WHO dalam Departemen Kesehatan Republik Indonesia ada sekitar 490.000 wanita diseluruh dunia didiagnosa menderita kanker serviks dan 240.000 kasus kematian wanita akibat kanker serviks dan 80% kasus terjadi di negara berkembang. Salah satu factor penyebab tingginya angka kejadian kanker serviks pada wanita akibat rendahnya cakupan deteksi dini akibat kurangnya informasi pada masyarakat. Deteksi dini pada kanker serviks ini merupakan sebuah terobosan yang inovatif dalam Kesehatan untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan akibat kanker tersebut. Sebagian besar wanita yang didiagnosis kanker leher Rahim tidak melakukan skrinning test atau menindaklanjuti setelah ditemukan hasil yang abnormal, selain itu biaya untuk pemeriksaan dini kanker serviks tersebut tidak murah, sehingga keterlambatan pemeriksaan pun terjadi akibat kurangnya pengetahuan pada masyarakat tentang kanker serviks, sehingga kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks tidak dilaksanakan. Test IVA merupakan salah satu Tindakan pencegahan kanker serviks metode IVA ini merupakan sebuah metode skrinning yang praktis dan murah, sehingga diharapkan temuan kanekr servisk dapat diketahui secara dini. Penyebab yang menjadi kendala pada wanita dalam melakukan deteksi dini kanker serviks adalah keraguan akan pentingnya pemeriksaan, kurang pengetahuan dan takut akan rasa sakit serta keengganann karena malu saat dilakukannya pemeriksaan. Kesadaran yang rendah pada masyarakat tersebut menjadi salah satu factor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian kanker leher Rahim di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kolam
    corecore